Assalamualaykum
Warahmatullahi wabarakatuh...
“Uyyyy
Sida’nyeee...
Ape am kabar
sida kau te? Sehat ja kalooo?
Alhamdulillah-hai
amunnye kayak gitu... ^_^”
Eheemm eheemm tes tigaaa, tigaaa, bisa..
Alhmdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji dan rasa
syukur tercurah kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan karunia
sehingga sampai sekarang masih dapat bernafas dengan leganya.
Dan sholawat serta salam tercurah kepada junjungan
kita, Nabi Besar Muhammad Sallahu ‘Alayhi
Wasalim, karna berkat perjuangan Baginda rasullah-lah sehingga kita bisa
merasakan kemerdekaan dan kedamaian dalam hidup dan mencapai jalan kebenaran
dari zaman Jahilliyah. Semoga kita
semua mendapatkan syafa’at Baginda di
ya’umul akhir nanti... Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Selamat datang Wa’ (panggilan akrab seperti sob,
bro, wal, dll) di blog aku...
Karna disini blog pribadi jadi suka-suka aku lah mau
ngisi apa asalkan tetap rapi dalam barisan. Loh? Maksudnya???
Cari tahu sendiri.. wkwkwk
Baik, sebelum lanjut perkenalkan dulu pemilik tunggal
blog ini, siapa tahu ada yang tertarik... hoho maksudnya tertarik dengan isi
dari blognya. Hayoo jangan ada yang sampai menyiapkan lamaran ya untuk menjadi
admin diblog karna tidak ada prekrutan, kalau mau siapkan aja lamaran untuk
menjadi istri, soalnya itu masih dicari. Begaya’ mah sida kau way ^_^
Oh iya, mau pakai bahasa apa ni perkenalannya?
Rusia, German, Francis, India, Spanyol, Libanon,
Roma, Mandarin, atau Banglades, kalau dari aku sih lebih memilih Bahasa
Indonesia atau gak bahasa daerah karna dari bahasa-bahasa diatas aku belum
pernah mempelajarinya. ^_^
Lanjut ya Wa’..
Perkenalkan, aku Hendra Setiawan, atau biasa
dipanggil Hendra oleh teman, guru, dosen dan lainnya, atau bisa juga Hen
seperti panggilan dari Mamaku tercinta, atau bisa lagi Henda seperti Bapakku
tersayang, atau bisa panggil Bang Hen biasanya sih panggilan dari adik-adik
kelas dulu kalau sekarang nah jadi kak Hendra . So, silahkan dipilih mau
panggil yang mana, asalkan tetap enak didengar, kalau mau jadi teman silahkan
panggil Hendra. Kalau mau seperti Mamaku silahkan panggil Hen. Kalau mau sperti
Bapakku juga bisa dengan panggil Henda. Atau mau jadi lebih muda seperti adik
kelas bisa panggil Bang Hen atau Kak Hen, heee
silahkan saja suka-suka...
Aku lahir di Sukamara pada 27 Mei 1996 hari senin
pukul 02:00 (kata Mama waktu dulu cerita ^_^) dan alhamdulillah kada’ isi
(tidak ada) kurang suatu apapun. Oh iya,
ditulisan kali ini bisa dibaca ya ada percampuran menggunakan bahasa
daerah, nah itu adalah bahasa daerah dimana aku dilahiran, Kota Permata
Sukamara, Kalimantan Tengah di bibir Sungai Jelai perbatasan Desa Sukaramai,
Kalimantan Barat. Jadi kata temen-temen sih cukup beberapa menit saja untuk
lintas antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat dengan biasanya menggunakan
transportasi umum getek (perahu bermesin) dengan biaya hanya Rp. 2000,- murah
kan... Ayo yang pengen main, aku bisa jadi Tourgaude nya,, hoho
Aku dilahirkan dilingkup keluarga yang mempunyai dua
suku yang berbeda, Mama asli dari suku Jawa dan Bapak asli dari suku Dayak
Melayu Sukamara, kalau bisa dikatakan dalam bahasa kerennya mungkin
blasteran... Mamaku bernama Jumiati lahir juga di Sukamara (karna dulu waktu ada
penjajahan, Mbah, orang tua Mama hijrah ke Sukamara, menetap sampai melahirkan
Mama dan adik-adiknya). Mama lahir pada 07 November (tahunnya lupa, sengaja
supaya harapannya Mama dan juga Bapak bisa panjang umur selalu sampai aku dan
adik-adikku bisa membanggakan dan membahagiakannya). Kemudian nama Bapakku
Effendy, nah nama Bapak yang paling banyak soalnya di akta namanya Ahmad Fendy,
di ijazah namanya Ruspendi, di KTP Efendi, di aktaku namanya Effendy, di akta
adik-adikku beda lagi yang pasti hanya satu orang tapi nama beda-beda. Nah,
bapak lahir di Desa Sukaramai pada 07 Oktober. Bapak hanya seorang nelayan yang
kerjanya menyesuaikan dari adanya lowongan pekerjaan, tapi aku salut sama Bapak
yang sangat bertanggung jawab dengan keluarganya, I love you, Dady.
Aku mempunyai dua orang adik, yang pertama bernama
Auzaky Setiawan (aku sering memanggilnya Abang Eki) yang lahir juga sama
ditempat kelahiranku dan Mama yaitu Sukamara pada 17 Oktober 2001 dan yang
kedua bernama Fahmil Nuralfarizi Setiawan (dengan panggilan kesayanganku Dede
Fa’iz) yang lahirnya sama dengan tempat kelahiran Bapak yaitu Desa Sukaramai
pada 18 Mei 2015. Yang paling unik mengenai kelahiran dikeluarga kecil Bapakku
yaitu, Mama dan Bapak tanggal lahirnya sama, Bapak dan Abang Eki bulan lahirnya
sama, dan Dede Fa’iz dan aku juga sama bulannya, keren kan.. ^_^
Sekarang kita langsung beralih mengenai aku,
pengalaman, mimpi, dan sebagainya..
Aku adalah salah satu dari kebanyakan orang yang
beruntung dengan lahir dikeluarga yang sangat sangat penuh kebahagian, walau
terkadang masalah ekonomilah yang menjadi kendalanya. Ya jujur saja, kalau dari
aku pribadi untuk mengikuti perkembangan trand zaman sekarang, misal saja
fashion masih sangat sulit untuk bisa mendapatkannya, karna untuk makan saja
masih terbilang terbatas apalagi untuk hal-hal yang ku anggap masih kurang
penting, maklum lah dengan segala kekurangan yang ada.
Aku dari dulu mempunyai satu mimpi yang sekarang
masih berusaha untuk ku kejar. Dulu aku bukan siapa-siapa, hanya seorang anak
kampung yang masih dikatakan wong ndeso, yang sering dipandang sebelah mata
dengan orang disekitar. Aku tak pernah dipedulikan, atau bisa dibilang sebagai
anak tiri yang ingin menjadi anak kandung, ya begitulah kehidupan sosial. Aku
sering bermimpi agar orang-orang sekitar dapat memandangku penuh, bahkan dunia
sekalipun mengakui keberadaanku dibumi-Nya. Aku selalu ingat bahwa mimpi adalah
kunci untuk sukses, jadi apa salahnya untuk aku bermimpi. Aku sering bermimpi
untuk jadi orang yang terkenal, orang dikenal walau akau sendiripun tak kenal
dengan yang mengenal ku, ya sampai ku berpikir ingin menjadi model atau artis
supaya orang-orang bisa mengakui dan mengenalku, tapi ya apa boleh buat fisik
masih kurang, wkwkwk tapi kada ape-ape ja asalkan Iman masih ada.
Hubungannya??? Cari sendiri ^_^
Dari SD (SDN Mendawai 5, Sukamara) mulai dikenal
oleh guru-guruku sejak kelas IV, kenapa baru dikenal dikelas IV? Jawabannya
sederhana karena aku masih tergolong bandel, suka mencontek, bodoh, dan gak
tahu apa-apa, maklumlah namanya anak kecil, hee. Sampai dulu sempet dimarahi
Mama karena temen sebangku mengadu kalau aku sering nyontek dia, tapi ya
wajarlah kalau junior nyontek sama senior (soalnya temen satu bangku dulu gak
naik kelas ^_^). Tapi Mama gak mau tahu, jadi gara-gara itu uang jajan gak
dikasih, setiap hari disuruh belajar dan gak boleh keluar rumah sampai beberapa
minggu, kebayang gak tersiksanya gimana sebagai anak kampung yang sukanya main
panas-panas tapi dikurung dirumah berminggu-minggu, rasanya seperti dipenjara,
Cuma bisa lihat teman-teman dari jendela lewat depan rumah. Tapi berkat itu,
alhamdulillah aku bisa berubah. Jadi bisa mandiri tanpa nyontek. Dulu nyontek
waktu kelas satu dan kelas dua sudah bisa tanpa nyontek, hebatkan mamaku.. hee
tepuk tangan untuk mama tercinta.
Setiap bagi raport dulu juga bingung, kok mereka ada
tulisan peringkat dibawah nilainya sedangkan aku gak ada, nah disitu awalnya
aku mulai mengenal yang namanya peringkat kelas. Sejak saat itu aku lebih giat
belajar untuk bisa masuk peringkat sepuluh besar dan alhamdulillah waktu kelas
dua semester satu bisa dapat peringkat VII (7) dari 44 siswa. Bangga juga, tapi
kata Mama harus masih terus berjuang sampai bisa dapat tiga besar dan bisa bawa
hadiah (biasanya dapat piagam, buku, pulpen, pensil, penghapus, tipe-X, itu sih
yang diingat ^_^). Nah disitu semangat belajar lebih tinggi lagi, ditambah
motovasi dari mama, misal kalau bisa dapat juara III nanti mama belikan sepeda
baru, wow semakin semangat... sejak saat itu peringkatku terus mengalami
kemajuan dari VII, VI, IV, III, bahkan pernah dapat juara II dan bisa bertahan
sampai lulus dari SD, alhamdulillah itu berkat Mama.. hee
Di SMP (SMPN 1 Sukamara) dulu aku mulai membiasakan
lagi, kan maklum sekolah-sekolah terkenal di Sukamara ngumpul jadi satu
siswanya, dan saat kelas VII pernah dapat peringkat VI karena membiasakan, dan
seterusnya alhamdulillah bisa meningkat menjadi peringkat V, dan II. Sampai
masuk kelas unggulan di IXA (9a) dan bertahan sebagai peringkat XV
dari 31 siswa gabungan dari setiap juara I sampai V dikelas reguler, sebuah
kebanggaan sebagai siswa berprestasi karena bisa masuk kelas unggulan,
alhamdulillah.
Di SMK alhamdulillah, prestasi bisa lebih meningkat,
dari juara III sampai I pernah dirasa. Dikirim untuk perwakilan sekolah
mengikuti olimpiade O2SN, Gelar Prestasi SMK, dan lomba-lomba lain. Bukan
bermaksud sombong, tapi karena suatu mimpi aku bisa mencapai semua ini. Dan
Mimpi ku ingin dikenal mulai terwujud, alhamdulillah. Dan sampai akhirnya aku
lulus dengan predikat memuaskan karna bisa membawa peringkat IV dari 600 lebih
teman-teman satu angkatan yang lulus dari SMKN 1 Sukamara tahun 2014 lalu,
sebagai hadiah untuk mama dan bapak, alhamdulillah mereka saat itu
bangga... ^_^
Setelah lulus, jujur masih bingung. Apakah harus
bekerja atau kuliah. Kalau dari mama dan bapak pernah berkata selesaikan
pendidikanmu selagi kami masih mampu membiayai. Ini sebagai penguat niat untuk
kuliah, namun dulu pernah ada yang bilang bahwa biaya kuliah itu mahal. Tapi
alhamdulillah mendapat informasi bahwa akan ada banyak beasiswa yang menanti
untuk anak kurang mampu dan berprestsi. Padahal sebelum itu sudah meyiapkan
berkas untuk mendaftar sekolah ikatan dinas di perkerata apian, tapi takdir
berkata lain, mendaftar gak jadi, alahan ikut tes SBMPTN di Universitas
Palangka Raya dengan pendaftar calon Bidik Misi, dan alhamdulillah diterima di
Program Studi Teknologi Pendidikan (Padahal inginnya di Matematika, tapi Allah
punya rencana lebih baik).
Oh iya, ceritaku diatas mengenai bahagia semua ya,
sekiranya tak ada kesedihan yang menyapa.. hee padahal dibalik itu semua
banyak. Dari gunjingan tetangga disekitar rumah yang sering melihat ku dulu
berangkat pagi pulang malam, sampai teman-teman sekelas yang kurang suka
(ntahlah karna apa), bahkan sampai sekarangpun masih ada, tapi cukup biarkan
Allah yang menegurnya asalkan apa yang dipikirkan mereka tidak seperti yang
kita lakukan, maklumlah sebagai artis pasti ada haters yang selalu menhujat..
ciaaahhh bahasanya seperti sudah ngerasa artis, hee tapi begitulah adanya,
semakin tinggi pohon itu, semakin kencang pula angin yang menerpa karena juga
hanya pohon yang berbuah manis yang selalu dilempar dengan batu.. O EM JI....
jadi puitis.. wkwkwk oh iya, aku juga suka menulis loh, sampai dlu bisa dapat
juara III Lomba cipta puisi waktu SMP, lumayan lah hadiahnya.. hee dan juga
suka membuat cerita, dan bisa mendapat gelar cerpen terbaik di lomba tingka
organisasi, hohoho... dulu pernah ikut pelatihan, hanya saja tidak sampai
selesai karena ngambek salah satu karya ku dikritik pedas sama pembimbing waktu
SMP, sedikit maklum namanya juga anak-anak gak bisa sedikitpun dapat kata-kata
yang kurang enak, bener gak vrohh??? Hahaha
Hemmm aku cerita apalagi ya? Cerita tentang asrama,
eh asmara gimana??.. Tapi gak perlu aja deh dipublis kalau itu, karena akan
menghadirkan kenangan-kenangan yang mengganggu pikiran... sudahlah.. lupakan,
jangan dibahas... aku sudah tahu apa yang akan terjadi, lupakan Rhoma,
lupakan... hahaha jadi masuk ke film zaman dulu waktu boomingnya Rhoma.
Jadi laperkan??? Ya sudahlah lah kalau gitu, tulisan
pangeran Kodok (panggilan akrab dari sahabatku) sampai disini dulu. Pangeran kodok mau isi perut, supaya tidak
kurus.. hehe.. nantikan ya berbagi pengalamannya melalui cerita. Diatas masih
mengenai pendidikan belum yang lain. Nanti akan ada kok postingan lanjutan
mungkin bisa jadi membahas hal yang lebih menarik, atau teman-teman ada saran?
Kalau ada bisa ni di komentar di bawah sini. Supaya nanti bisa Pangeran Kodok bahas.. hee
Sampai ketemu lagi dipostingan berikutnya... see you
next time... dadaaaa...
Wassalamualaykum Warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar