Selasa, 18 Oktober 2016

Handout Media Film Sebagai Media Pembelajaran


Handout

1)     Menurut Azhar Arsyad, Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Sedangkan menurut UU 8/1992, Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya. Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif.

2)     Oemar Hamalik mengemukakan bahwa suatu film dikatakan baik bila memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah sangat menarik minat siswa dan autentik, up to date, sesuai dengan tingkat kematangan anak, bahasanya baik dan tepat, mendorong keaktifan siswa sejalan dengan isi pelajaran dan memuaskan dari segi teknik.

3)    Teknik pembuatan film ada direct photography, slow motion photography, lapse photography, animated photography, photomicrography, telescopic photography, dan film monography. Jenis – jenis film menurut Yudhi Munadi dalam konteks pembelajaran diantaranya adalah film dokumenter, docudrama, dan film drama atau semidrama. Langkah pemanfaatan film yang harus dilakukan dalam penggunaan film sebagai media pengajaran adalah langkah persiapan guru, mempersiapkan kelas, langkah penyajian, aktivitas lanjutan.

4)     Beberapa keunggulan dan kelemahan media film. (Behrens dan Evens, 1984) keunggulan film, menarik perhatian, menunjukkan langkah atau tahapan, menayangkan peristiwa yang telah terjadi, dipercepat dan diperlambat, diperbesar, diperpendek dan diperpanjang waktunya, memotret kenyataan, menimbulkan emosi, dan digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat. Sedangkan kelemahan film, mahal, jika digunakan kurang tepat akan berdampak kurang baik, kurang efektif untuk memberikan pengajaran yang sesungguhnya, dan baru bermanfaat jika digunakan sebagai pelengkan dari metode pengajaran yang lain.